(AR) Augmented Reality & (VR) Virtual Reality
Semakin
hari kemajuan teknologi di dunia semakin berkembang. Ketajaman sebuah gambar
yang awalnya berupa gambar 1 dimensi kini berkembang menjadi 3 dimensi. Kita
dapat melihat sebuah gambar pada dunia maya kini menjadi tampak nyata. Dan
karena itu munculah istilah (AR) Augmented Reality dan (VR) Virtual Reality.
1.
Augmented Reality
a.
Definisi Augmented Reality
AR (augmented
reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya 2 dimensi atau 3 dimensi ke dalam sebuah lingkungan
nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu
nyata agar
terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata. Dengan kata lain ada sisipan
benda maya pada keadaan nyata yang dapat dilihat dari sebuah layar dengan
inputan perekaman sebuah kamera. Sang pengamat akan merasa melihat benda 2d/3d
tersebut dalam layar dengan sebuah marker (marker, marker-texture (surface),
face detection/recognition, motion detection, dan GPS & Digital Compass.)
sebagai titik acuan fokus kamera. Tidak seperti realitas maya
(virtual reality) yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, AR sekedar menambahkan
atau melengkapi kenyataan.
Benda-benda maya
menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya
sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah sesuai sebagai alat untuk membantu
persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang
ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam dunia nyata.
Ronald T. Azuma
(1997) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata
dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan
terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi
dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan
teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui
perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan
yang efektif.
Realitas tertambah
dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan
penciuman. Augmented reality bisa menambahkan grafis, suara, haptic, dan bahkan
bau ke dalam rekayasa komputer. Haptic merupakan elemen yang diaplikasi
melalui indera sentuhan. Dengan teknologi ini, cukup menggunakan alat seperti
kaca mata dan beberapa interface atau antar muka ke beberapa indera kita
seperti headset dan interface ke indera sentuhan dan penciuman, maka kita bisa
memasuki alam maya. Tujuan augmented reality adalah untuk menambahkan informasi
dan arti kepada sebuah objek atau ruang yang nyata.
Selain menambahkan
benda maya dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga berpotensi
menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya
dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari
pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan
nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang
diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari
pandangan pengguna.
b.
Penggunaan
/ Penerapan Augmented Reality
1)
Sarana hiburan
Saat ini game-game yang beredar mulai
banyak menggunakan teknologi ini. Dengan menggunakan augmented reality, maka
game yang dimainkan akan terasa lebih nyata dan kita serasa masuk ke dalam
permainan tersebut.
2)
Kedokteran
Di bidang kedokteran sendiri, teknologi
augmented reality digunakan dalam proses sebelum mengoperasi pasien. Sebelum
melakukan operasi, para dokter ahli menggunakan augmented reality yang
fungsinya untuk memberikan gambaran kepada ahli bedah mengenai anatomi internal
pasien.
Contohnya, pada pemeriksaan sebelum operasi seperti CT Scan
atau MRI yang memberikan gambaran kepada ahli bedah mengenai anatomi internal
pasien. Dari gambar-gambar tersebut, kemudian pembedahan direncanakan. AR dapat
diaplikasikan sehingga tim bedah dapat melihat data CT Scan atau MRI pada
pasien saat pembedahan berlangsung.
3)
Otomotif
Penggunaan dalam dunia otomotif sendiri
saat ini adalah adanya tampilan 3D sebagai petunjuk jalan (seperti fungsi GPS).
Dengan adanya tampilan 3D tersebut, sang pengemudi dapat mengetahui jarak dan
rintangan yang ada disekitarnya dengan lebih akurat.
4)
Militer
Militer menggunakan teknologi ini untuk
simulasi perang. Augmented reality dalam simulasi perang menjadikan seorang
tentara seolah-olah sedang berada di medan perang itu secara real. Selain itu
juga digunakan dalam simulasi penerbangan, namun teknologi augmented reality
tetap tak bisa menggantikan seutuhnya sebuah praktek lapangan. Akan tetapi, augmented
reality bisa menjadi penunjang dam memantapkan sebelum memulai hal yang nyata.
5)
Pendidikan
Dunia pendidikan biasanya berkutat
dengan buku-buku yang penuh dengan tulisan-tulisan. Penggunaan augmented
reality dalam menampilkan pelajaran dapat mempermudah para siswa dalam
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran tersebut. Untuk contoh,
pada pelajaran sejarah, siswa dapat mengetahui bagaimana terjadinya
peristiwa-peristiwa penting di masa lampau.
6)
Iklan
Dalam dunia periklanan, hal yang paling
dibutuhkan adalah sesuatu yang menarik, baru, dan berbeda daripada iklan produk
yang lain. Dengan menggunakan teknologi augmented reality, maka konsumen akan
tertarik dengan produk yang ditawarkan. Selain itu, memanfaatkan teknologi
inipun produk yang ditawarkan bisa dilihat oleh konsumen secara nyata karena
ditampilkan dalam bentuk 3 D. Penggunaan augmented reality dalam hal pendidikan.
Selain digunakan
dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, realitas
tertambah juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan
orang banyak, seperti pada telepon genggam.
c.
Peranti
Augmented
Reality
Pada umumnya Augmented Reality membutuhkan alat masukkan (input device) seperti
kamera atau webcam, alat keluaran (output device) seperti monitor atau
Head Mounted Display (HMD), alat pelacak (tracker) agar benda maya
tambahan berupa penanda (marker) yang dihasilkan berjalan secara real-time atau mungkin interaktif walaupun benda
nyata yang menjadi induknya digeser-geser, dan komputer untuk menjalankan
program AR.
d.
Cara Kerja Augmented Reality
Augmented
Reality bekerja berdasarkan
deteksi citra, dan citra yang digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya
adalah kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang
diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker, webcam
akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang
dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi
bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render
dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya.
e.
Contoh
Gambar Augmented Reality
2.
Virtual Reality
a.
Definisi Virtual Reality
Virtual reality adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu
lingkungan yang disimulasikan oleh komputer, suatu lingkungan sebenarnya yang
ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang
ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil
stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil
pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Dalam VR seseorang
akan merasa berada dalam dunia semu dan membuat panca indra pengguna merasa
terlibat dalam dunia tersebut sedangkan dalam AR, pengguna benar-benar berada
di dunia nyata hanya saja ada sisipan (tambahan) benda virtual secara real
time. Terdapat tiga poin penting dalam VR. Pertama, lingkungan virtual adalah
hasil grafis komputerisasi yang membutuhkan kinerja tinggi untuk menyediakan
realisasi. Kedua, dunia maya harus bersifat interaktif sehingga seorang
pengguna merasakan respon yang realtime dari sistem agar dapat berinteraksi
dengan efektif. Terakhir adalah pengguna tenggelam dalam lingkungan virtual dan
memblokir seluruh pengaruh dunia ekxternal (dunia nyata) dengan pengaruh penuh
dari komputer.
b.
Penggunaan
/ Penerapan Virtual Reality
1) Bidang manufaktur : Pengujian
Rancangan, Prototipe Semu (autocad, 3dmax), Analisis ergonomik, simulasi semu
dalam perakitan, produksi dan pemeliharaan.
2) Bidang arsitektur : perancangan gedung.
3) Bidang militer : pelatihan (Pilot, Astronot,
Pengemudi), Simulasi Peperangan( Cry Engine 3), Simulasi latihan perang, Simulasi
latihan terjun payung. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih
menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
4) Bidang kedokteran : pelatihan pembedahan, terapi fisik.
5) Bidang penelitian /
pendidikan : studi tentang topan,
konfigurasi galaksi, pengujian matematika kompleks.
6) Bidang hiburan : Museum Virtual, Permainan balap, Simulasi pertempuran
udara, Taman Virtual, Simulasi Ski.
7) Bidang industri
pertambangan, dimana penggunaan virtual
reality ini akan membantu sebuah perusahaan untuk meperbaiki kinerja serta
mengidentifikasi potensi kecelakaan kerja yang mungkin muncul di dalam industri
pertambangan. Dengan menggunakan simulasi di dalam virtual reality ini,
memungkinkan pula sebuah perusahaan untuk melakukan uji coba perubahan desain
terhadap kendaraannya, sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan penglihatan
pekerja di dalam melakukan pekerjaannya.
Contoh
lain adalah flight simulator, pesawat dapat dikendalikan oleh user menggunakan
sebuah komputer dan menjalankan navigasi penerbangan melalui keyboard. Dan
EAgames The Sims, manusia diciptakan dengan komputer begitu juga rumah tempat
tinggal manusia tersebut. Kita dapat mengatur tata letak ruang rumah dan
perjalanan kehidupan manusia tersebut dengan menggunakan mouse dan keyboard.
c.
Peranti
Virtual Reality
Beberapa pembuatan virtual
reality menggunakan perangkat input yang paling umum adalah joysticks
(untuk main game, ex: Playstation), force balls/tracking balls,
controller wands, data gloves, voice recognition, motion trackers/bodysuits,
dan treadmills.
Selain itu Virtual Reality biasanya membutuhkan
peralatan-peralatan khusus, seperti layar komputer (screen) untuk
menampilkan lingkungan, pengeras suara (speaker) untuk menerima
informasi pendengaran, pelacak (tracker) untuk memonitor gerakan
kepala user, sarung tangan (glove) untuk menangkap gerakan tangan dan
mengirimkan informasi gerakan ke sistem, alat bantu jalan (walker)
untuk memantau gerakan kaki, dll.
d.
Cara Kerja Virtual Reality
Cara Kerja Virtual Reality pada prinsipnya adalah pengguna (user) melihat
suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis.
Untuk mewujudkan suasana yang menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan
peralatan-peralatan yang dinamakan glove (peranti masukan yang
dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke
sistem virtual reality), headset (peranti yang berfungsi
untuk memonitor gerakan kepala, selain itu peranti inilah yang memberikan
pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai
melihat dunia nyata), dan walker (peralatan yang digunakan
untuk memantau gerakan kaki dan mengatur kaki pemakai agar merasakan beban
seperti kalau melangkah dalam dunia nyata). Selain kegunaan tersebut, ada
kegunaan lain dari peranti input virtual reality yaitu melalui perangkat
headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang
realistis. Melalui headset, glove dan walker,
semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang
sesuai sehingga pemakai seolah merasakan sedang berada pada situasi yang nyata,
baik secara fisik maupun secara psikologis.
e.
Contoh
Gambar Virtual Reality
- Contoh Virtual Reality Video dapat dilihat pada link dibawah ini:
Referensi
Nama Anggota Kelompok:
1. Sitty Nuranna Anggraini
2. Nur Afifah Putri
3. Arief Budiaman*