Sabtu, 30 Maret 2013 kemarin Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma telah mengadakan workshop dengan tema “Citizien Journalism” di Kampus D46 Gunadarma, Margonda . Qolid Syamsu (TV One) dan Hardjito, Msi. (AkommRTVI Global Media) merupakan dua narasumber kita pada workshop tersebut.
Di workshop ini Bapak Hardjito, Msi. (AkommRTVI Global Media) berbagi ilmu mengenai bagaimana mencari & menuangkan ide/gagasan kedalam naskah TV.
A. Menurutnya untuk membuat warna &
ragam acara TV, dibutuhkan ide yang ditungkan dalam bentuk naskah sehingga
muncul format siaran, format program dan format produksi.
1) Format siaran
Merupakan bentuk dominan dari program siran untuk meraih penonton pada
segmen tertentu/umum untuk menimbulkan image stasiun TV; menarik penjaja iklan;
positioning (rating).
2) Format program
Merupakan sebuah rancang bangun penyajian acara siaran yang berdasarkan
pendekatan isi materinya.
3) Format produksi
Merupakan sebuah rancang bangun penyajian acara siaran yang berdasarkan
pendekatan teknik penyajian dalam bahasa gambar.
B. Menurutnya sebuah ide/gagasan itu di
dapat dari apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan. Kemudian
dianalis, dikembangkan berdasarkan objek peristiwa tokoh, dan relevansinya.
C. Kemudian sebuah naskah itu ditungkan ke dalam
sinopsis (ringkasan peristiwa), dimana harus:
1) Berisi pesan moral
o Mengungkapkan kebenaran hakiki.
o Meluruskan keadilan.
o Menimbulkan kasih sayang terhadap
sesama.
2) Mempunyai sasaran/tujuan (kombinasi
antara informasi-pendidikan & hiburan).
3) Terdapat struktur
(setup-rigsing-solution).
4) Terdapat tokoh-kejadian-waktu-setting
relevan dengan sasaran/tujuan.
5) Memiliki bentuk program yang dibuat
(dokumenter, berita, hiburan, dll).
6) Memiliki sasaran penonton (anak-anak,
remaja, dewasa, umum).
7) Memiliki kemungkinan untuk diproduksi
dalam kaitan policy-waktu, anggaran-SDM-alat.
D. Dalam sebuah naskah terdapat seleksi
terhadap segmen (sequence)
1) Alur berita yang efektif/efisien.
2) Presentasi kadar & bobot untuk
setiap segmen.
3) Setting/lokasi dari setiap segmen (harus
relevan dengan peristiwa).
E. Menurutnya terdapat contoh-contoh dari
feture, yaitu:
1) Mengenai kehidupan
2) Mengenai sejarah
3) Mengenai tokoh
4) Mengenai perjalanan
5) Mengenai keahlian
6) Mengenai suatu topik tertentu yang
dibahas dari berbagai sudut pandang
F. Majalah cenderung membahas mengenai
berbagai topik/berbagai topik.
G. film dapat dibedakan menjadi film
dokumenter dan semi dokumenter.
1) Film dokumenter
Mendokumentasikan kejadian yang telah lalu/sedang berlangsung dengan
penyajian apa adanya.
2) Film semi dokumenter
Dfilm dalam bentuk rekontruksi peristiwa pengadeganan baru.
Pada sesi kedua, Bapak Qolid Syamsu (TV One) berbagi
ilmu mengenai teknik peliputan.
A. Menurutnya teknik peliputan/reportase
merupakan hal dasar yang perlu dikuasai oelh para jurnalis.
B. Media merupakan perantara antara
jurnalis dan masyarakat. Dimana setiap media harus memiliki:
1) Kriteria kelayakan berita
Bersifat umum, tidak berbeda antara satu media dengan media lainnya.
Kriteria kelayakan berita meliputi:
o Penting
o Aktual
o Unik
o Unsur konflik
o Trend
o Asas kedekatan (proxemity)
Artinya dekat dalam arti jarak dan emosi.
o Asas keterkenalan (prominence)
o Magnitude (kekuatan)
o Human Interest
2)
Kebijakan redaksional
Dimana setiap media memilki kebijakan redaksionalnya masing-masing,
tergantung pada visi, misi, & ideologi yang dianut.
3) Segmen khalayak tiap media yang berbeda
Artinya media selektif terhadap apa yang layak/tidak layak untuk
diliput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar