Senin, 01 April 2013

Workshop Ilmu Komunikasi "Citizen Journalism"



Sabtu, 30 Maret 2013 kemarin Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma telah mengadakan workshop dengan tema “Citizien Journalism” di Kampus D46 Gunadarma, Margonda . Qolid Syamsu (TV One) dan Hardjito, Msi. (AkommRTVI Global Media) merupakan dua narasumber kita pada workshop tersebut.

Di workshop ini Bapak Hardjito, Msi. (AkommRTVI Global Media) berbagi ilmu mengenai bagaimana mencari & menuangkan ide/gagasan kedalam naskah TV.
A.   Menurutnya untuk membuat warna & ragam acara TV, dibutuhkan ide yang ditungkan dalam bentuk naskah sehingga muncul format siaran, format program dan format produksi.
1)    Format siaran
Merupakan bentuk dominan dari program siran untuk meraih penonton pada segmen tertentu/umum untuk menimbulkan image stasiun TV; menarik penjaja iklan; positioning (rating).
2)    Format program
Merupakan sebuah rancang bangun penyajian acara siaran yang berdasarkan pendekatan isi materinya.
3)    Format produksi
Merupakan sebuah rancang bangun penyajian acara siaran yang berdasarkan pendekatan teknik penyajian dalam bahasa gambar.

B.    Menurutnya sebuah ide/gagasan itu di dapat dari apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan. Kemudian dianalis, dikembangkan berdasarkan objek peristiwa tokoh, dan relevansinya.

C.   Kemudian sebuah naskah itu ditungkan ke dalam sinopsis (ringkasan peristiwa), dimana harus:
1)    Berisi pesan moral
o   Mengungkapkan kebenaran hakiki.
o   Meluruskan keadilan.
o   Menimbulkan kasih sayang terhadap sesama.
2)    Mempunyai sasaran/tujuan (kombinasi antara informasi-pendidikan & hiburan).
3)    Terdapat struktur (setup-rigsing-solution).
4)    Terdapat tokoh-kejadian-waktu-setting relevan dengan sasaran/tujuan.
5)    Memiliki bentuk program yang dibuat (dokumenter, berita, hiburan, dll).
6)    Memiliki sasaran penonton (anak-anak, remaja, dewasa, umum).
7)    Memiliki kemungkinan untuk diproduksi dalam kaitan policy-waktu, anggaran-SDM-alat.

D.   Dalam sebuah naskah terdapat seleksi terhadap segmen (sequence)
1)    Alur berita yang efektif/efisien.
2)    Presentasi kadar & bobot untuk setiap segmen.
3)    Setting/lokasi dari setiap segmen (harus relevan dengan peristiwa).

E.    Menurutnya terdapat contoh-contoh dari feture, yaitu:
1)    Mengenai kehidupan
2)    Mengenai sejarah
3)    Mengenai tokoh
4)    Mengenai perjalanan
5)    Mengenai keahlian
6)    Mengenai suatu topik tertentu yang dibahas dari berbagai sudut pandang

F.     Majalah cenderung membahas mengenai berbagai topik/berbagai topik.

G.   film dapat dibedakan menjadi film dokumenter dan semi dokumenter.
1)    Film dokumenter
Mendokumentasikan kejadian yang telah lalu/sedang berlangsung dengan penyajian apa adanya.
2)    Film semi dokumenter
Dfilm dalam bentuk rekontruksi peristiwa pengadeganan baru.

Pada sesi kedua, Bapak Qolid Syamsu (TV One) berbagi ilmu mengenai teknik peliputan.
A.   Menurutnya teknik peliputan/reportase merupakan hal dasar yang perlu dikuasai oelh para jurnalis.

B.    Media merupakan perantara antara jurnalis dan masyarakat. Dimana setiap media harus memiliki:
1)    Kriteria kelayakan berita
Bersifat umum, tidak berbeda antara satu media dengan media lainnya. Kriteria kelayakan berita meliputi:
o   Penting
o   Aktual
o   Unik
o   Unsur konflik
o   Trend
o   Asas kedekatan (proxemity)
Artinya dekat dalam arti jarak dan emosi.
o   Asas keterkenalan (prominence)
o   Magnitude (kekuatan)
o   Human Interest
2)    Kebijakan redaksional
Dimana setiap media memilki kebijakan redaksionalnya masing-masing, tergantung pada visi, misi, & ideologi yang dianut.
3)    Segmen khalayak tiap media yang berbeda
Artinya media selektif terhadap apa yang layak/tidak layak untuk diliput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar